Dari : Ustadzah Dwi Ningsih
Pendidikan karakter saat ini merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah. Dimana karakter itu sendiri ialah watak, sifat ataupun kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Karakter yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang. Karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Lebih dari itu, karakter merupakan bentukan atau pun tempaan lingkungan dan juga orang – orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut.
Karakter dibentuk melalui proses pembelajaran di beberapa tempat, seperti di rumah, sekolah, dan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Pihak – pihak yang berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang yaitu keluarga, guru, dan teman sebaya. Karakter seseorang biasanya akan sejalan dengan perilakunya. Bila seseorang selalu melakukan aktivitas yang baik seperti sopan dalam berbicara, suka menolong, atau pun menghargai sesama, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga baik, akan tetapi jika perilaku seseorang buruk seperti suka mencela, suka berbohong, suka berkata yang tidak baik, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga buruk.
Salah satu cara untuk membentuk karakter seorang anak ialah dengan menggunakan pembiasaan. Anak dibiasakan untuk mengunakan tiga kata ajaib dalam setiap aktivitasnya sehari-hari. Kenapa mengguankan tiga kata ajaib ini?? Dan apa saja tiga kata ajaib ini?. Di era perkembangan zaman seperti saat ini (zaman now) seorang anak lebih suka menggunakan kata-kata anak lebay atau alay seperti Baper, alemong, dll. Padahal apa yang anak ucapkan belum tentu tahu arti dari kata tersebu. Alangkah indahnya bila seorang anak terbiasa mengucapkan tiga kata ajaib ini dari pada ucapan anak-anak lebay zaman now. Tiga kata ajaib ini menjadi penting dalam pembentukan karakter seorang anak karena dengan tiga kata ini seorang anak akan dapat merasakan perasaan seseorang, belajar menghargai seseorang dan kata –kata ini bisa dijadikan obat bagi yang mendengarnya.
Di jaman now seperti sekarang ini sering terbesit pertanyaan dalam hati. Seberapa banyakkah kamu mengucapkan kata maaf ketika kamu berbuat salah?, seberapa seringkah kamu mengucapkan terima kasih ketika telah dibantu, dan seberapa tuluskah kamu mengucapkan tolong ketika kamu sedang membutuhkan pertolongan. Sebenarnya apa saja ketiga kata ajaib ini? .
- Maaf
Sebagian orang merasa pantang untuk mengucapkan kata ini, karena banyak anggapan bahwa orang yang meminta maaf akan dianggap salah atau lemah. Namun demikian, kita sebagai manusia biasa pasti tak luput dari kesalahan. Mengucapkan kata “maaf” bukan berarti kalah, sebaliknya, maaf membuat kita belajar menghargai orang lain yang pada akhirnya akan membawa kedamaian pada diri kita. Bahkan, kadangkala “maaf” dapat membuat musuh-musuh kita malu, malu akan dirinya sendiri dan keangkuhan yang selalu ia pegang selama itu.
- Tolong
Manusia memang tempatnya salah dan dosa, termasuk kadang lupa diri. kadang kita nggak sadar kalau kita yang perlu dibantu malah kita lupa atau lebih tepatnya nggak sempet ngomong tolong. Dalam beberapa kasus, malah kadang kita lebih memerintah dibanding meminta tolong. Ya padahal kita yang butuh:) Kalau saja kita renungkan, ketika kita mengucapkan kata-kata tolong secara otomatis ekspresi atau bahasa tubuh yang terlihat dari kita ya memang ekspresi orang yang meminta bantuan. Bisa dibuktikan deh saat kita ngomong kata-kata tolong kita nggak akan bisa berbicara dengan suara tang tinggi ataupun ketus. Nggak pantes dan nggak cocok aja rasanya. Kata-kata tolong, besar pengaruhnya lho. Bantuan yang datang akan terasa lebih ikhlas. Dari kedua pihak yang ditolong dan penolong pun akan sama-sama merasa dihargai. Jadi jangan memerintah kalau kita yang butuh. Kata “tolong” menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain dan membuat kita menerima diri sendiri apa adanya. Kata “tolong” bukanlah kata pembuka di saat kita membutuhkan bantuan orang lain namun kata yang terdiri dari 6 huruf ini mampu mengubah pendirian orang lain sehingga begitu dahsyatnya kata ini.
- Terima Kasih
Ucapan terima kasih itu lebih mahal daripada uang. Uang memang bukan segalanya walaupun segalanya harus dibeli pakai uang. Diluar sana banyak orang yang beranggapan bahwa ketika kita sudah menyerahkan uang, semuanya akan selesai begitu saja. Padahal kan tidak. Contohnya waktu kita belanja, belanja dari barang yang paling murah sampai yang paling mahal, setelah barang diberikan ke kita dan kita memberikan uang pasti ada kalimat Terima Kasih dari penjual atau pembelinya. Terima kasih untuk apa? ya untuk waktu, perlakuan dan ucapan antara penjual dan pembeli.
Terima kasih lebih mahal kan dari uang? apa jadinya setelah kita membayar dan menerima barang lalu penjual langsung buang muka dan pergi begitu saja atau mengusir kita untuk segera pulang. Kesel kan pasti, marah apalagi dan pasti nggak akan mau beli di tempat itu lagi. maka dari itu, jangan abaikan ucapan terima kasih. jangan pernah lupa mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah meluangkan waktu untuk membantu. Ikhlas atau tidak mereka membantu kita itu urusan mereka. Yang terpenting ucapan terima kasih yang kita ucapkan adalah cara menghargai bantuan yang mereka berikan. Tidak perlu uang, karena uang dalam beberapa kasus dapat membuat orang lain malah tersinggung bukan merasa dihargai.